Minggu, 21 Desember 2008

Pengorganisasian Data dan Informasi

  • Dasar Pengaturan dan Akses Data
Hirarki Data
Bits
bytes
Fields
Record
File
Database
  • Bits
Merupakan unit terkecil dari data yang dapat diproses oleh komputer dan satu kumpulan bit yang terdiri dari 8 bits adalah bytes yang merepresentasikan karakter tunggal bisa berupa huruf, angka, atau simbol.
  • Fields
merupakan penggabungan beberapa karakter secara logic menjadi sebuah kata, gabungan kata, atau rangkaian kata. Contohnya nama_siswa, tgl_daftar,alamat.

  • Record
adalah gabungan dari beberapa field secara logic, contohnya adalah: nim, nama_siswa, mata kuliah yang diambil, dll.

Sebuah record menggambarkan sebuah entity/entitas (orang, tempat, barang, atau pelanggan, pegawai, produk, dll). Setiap karakteristik atau kualitas menggambarkan keterangan dari entitas disebut atribut, contohnya nama_pelanggan, kode_karyawan, warna_produk.
  • File/Table
merupakan gabungan dari beberapa record sejenis yang saling berhubungan
  • Database
ialah gabungan dari beberapa file yang saling berhubungan.
Sistem telekomunikasi terdiri dari dua sisi :
  • Pengirim Informasi (Tansmitter of information)
  • Penerima Informasi (Receiver of Information)
Sistem telekomunikasi harus melakukan hal-hal berikut :

Memancarkan informasi
Membangun/Membuat interface antara pengirim dan penerima
Mengirimkan pesan melalui rute yang efisien
Memastikan bahwa pesan yang benar diterima oleh penerima yang berhak
Memeriksa kesalahan yang terjadi pada pesan dan melakukan penyusunan kembali terhadap format pesan jika perlu.
Konversi pesan dari satu kecepatan ke kecepatan lain (komputer pada umumnya lebih cepat dari media komunikasi).
Memastikan bahwa alat pengiriman, alat penerima dan jalur komunikasi beroperasi.
Menjaga keamanan informasi setiap saat.

Mengenal Komponen utama sistem telekomunikasi :

Komponen utama sistem telekomunikasi
  • Perangkat Keras
Semua jenis komputer (Desktop, Server, Mainframe) dan pengolah komunikasi(modems atau komputer kecil yang digunakan untuk komunikasi).
  • Media Komunikasi
Media fisik, dimana sinyal elektronik dialirkan, termasuk media tanpa kawat (digunakan dengan Cell Phone dan satelit).
  • Jaringan Komunikasi
Jalur antar komputer dan alat komunikasi
  • Perangkat Lunak Komunikasi
Perangkat lunak yang mengendalikan sistem telekomunikasi dan keseluruhan proses transmisi.
  • Penyedia Komunikasi Data
Suatau perusahaan yang menyediakan jasa atau layanan komunikasi data.
  • Protokol Komunikasi
Aturan untuk mengirimkan informasi pada sistem
  • Aplikasi Komunikasi
Pertukaran data secara elektronik, teleconferencing, videconferencing, e-mail, reproduksi, dan perpindahan dana secara elektronik.

Jumat, 12 Desember 2008

Pendidikan Komputer





Teknologi Pendidikan merupakan salah satu jurusan yang berdiri sudah cukup lama, teknologi pendidikan merupkan salah satu jurusan yang berisi berbagai macam bentuk ilmu, di lihat dari kata "Teknologi pendidikan"mungkin tidak semua tahu bagaimana arti teknologi pendidikan itu sendiri, kata teknologi pendidikann saya rasa mempunyai dua arti dan makna. sebelum aku jadi mahasiswa TP aku tertarik dengan jurusan ini, berdasarkan latar belakang ku yang notabennya suka dengan komputer, aku rasa ini adalah jurusan yang pas untuk ku melanjutkan belajar ku. karena aku fikir jurusan teknologi pendidikan memuat mata kuliah yang berbasiskan teknologi masa kini, terutama dunia perkomputeran. sedangkan pendidikan sendiri aku rasa juga penting bagi kehidupan ku. sebagai wanita pendidikan itu perlu karena wanita bertanggung jawab akan pendidikan anaknya ketika nanti sudah mempunyai keluarga. maka dari itu lah aku ambil jurusan teknologi pendidikan yang pertama aku ingin mengembangkan pengetahuanku tentang teknologi yang bebasisikan komputer, kedua aku ingin berkecimpung di dunia pendidikan untuk masa depan ku nantinya.
setelah aku kuliah di jurusan TP aku rasa tidak begitu mengecewakan juga, karena di jurusan TP sekarang ini sudah banyak mata kuliah yang mengarah pada Teknologi yang berbasisikan Komputerisasi. semoga dengan adanya jurusan teknologi Pendidikan ini akan menjadi awal bagiku untuk meraih kesuksesan ku. Amin.......


Pemilu Unnes

Pemilu Raya

pemilihan calon presiden mahasiswa UNNES Th.2009 ini kurasa gak begitu menarik, coz sepi banget. kalo di lihat dari berbagai jurusan di FIP jurusan Teknologi Pendidikan tercatat sebagai penyumbang suara terbesar di kalangan fakultas Ilmu Pendidikan. ini terbukti ketika saya sendiri mau memilih tiba-tiba ada yang bilang "wah, dek jurusan TP anaknya rajjin-rajin ya ??? ini bnyak yang dari jurusan TP. yang lain belum begitu kelihatan." aku hanya bisa membalas dengan senyum kecil, soale jujur aku kurang suka dengan pemilu. rasanya gak menarik hati gitu, he,he....
bagi temen-temen yang berkecimpung di dunia politik kampus Good Luck ja ya !!!!!!!!
semangat.........
Buat temen-temen TP Thak's atas partisipasinya.

Selasa, 14 Oktober 2008

Pendidikan Sebagai Tanggung Jawab Bersama

PENDIDIKAN SEBAGAI TANGGUNG JAWAB BERSAMA

Dalam hal pendidikan, menurut berbagai hasil penelitian mutakhir, kita di Indonesia selalu menempati urutan terbawah. Bahkan lebih di bawah dari Vietnam, yang boleh dikatakan baru tahun 80-an memperoleh stabilitas keamanannya setelah berkian tahun berkutat dalam perang saudara habis-habisan dengan mlibatkan secara langsung Amerika Serikat di dalamnya. Ini sebetulnya sebuah ironi, sebab pada awal tahun 70-an, Malaysia—yang saat itu sudah jauh lebih maju dari Vietnam—bahkan masih belajar dari kita. Negeri jiran itu mengundang sangat banyak guru dari Indonesia untuk mengajari mereka. Tetapi sekarang kitalah yang harus belajar kepada mereka.

Itu artinya, di jajaran negara-negara Asia Tenggara, kita di Indonesia terbilang terdahulu dalam menggiatkan dan menggairahkan dunia pendidikan. Pertanyaan mendasarnya kemudian ialah, tetapi kenapa malah kita sekarang yang berada di posisi paling terpuruk dalam hal kualitas pendidikan. Jawabannya pasti bukan soal ekonomi sebab kita pernah mengalami paling tidak tiga hal spektakuler dalam bidang ekonomi. Pertama, kita pernah mengalami oil booming di tahun 70-an, yang hasilnya masih bisa kita rasakan sampai sekarang. Kedua, selama masa Orde Baru pertumbuhan ekonomi kita bertengger rata-rata di kisaran 7 (tujuh) persen per tahun. Angka sebesar itu tentunya punya makna ekonomi yang luar biasa. Ketiga, selama hampir setengah abad komitmen negara-negara donor untuk membantu kita—melalui kerja sama mulitilateral dan unilateral—untuk mendanai pembangunan kita, tidak perlu dipertanyakan. Akumulasi utang luar negeri kita, karenanya, bahkan melampai angka 1000 (seribu) triliun rupiah. Suatu jumlah yang sangat fantastis.

Lalu dimanakah relevansi ketiga poin itu di bidang pendidikan? Hampir tidak ada! Gaji guru sangat memprihatinkan. Kondisi fisik sekolah-sekolah pemerintah amat menyedihkan. Perpustakaan dan laboratorium yang memadai susah ditemukan. Untuk bertahan dalam kondisi yang serba sulit seperti itu, para pekerja pendidikan terpaksa mengkomersialisasikan semua atribut yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Biaya tinggi di bidang pendidikan menjadi tidak terelakkan. Drop out dari sekolah-sekolah membengkak. Ujung-ujungnya, sumberdaya manusia kita rata-rata berkualitas pembantu rumah tangga. Dan akibat selanjutnya (semacam lingkaran setan), yakni kian banyaknya anak-anak usia sekolah yang terpaksa meninggalkan bangku sekolah, entah karena tidak terakomodasi atau karena tidak sanggup membayar semuanya atau karena tidak mampu lagi mengikuti irama pendidikan yang sangat berliku tersebut.

Kalau masalahnya bukan pada faktor ekonomi, maka hampir bisa dipastikan keterpurukan kita di bidang pendidikan adalah dikarenakan oleh yang satu ini: minimnya perhatian pemerintah dan masyarakat pada bidang pendidikan. Dan kalau kondisi ini kita biarkan terus dapat kita bayangkan apa yang akan terjadi dengan bangsa ini 20 tahun ke depan.

(Catatan: tidak ada suatu negara, bangsa dan peradaban—termasuk yang sudah tiada—yang bangkit dan menjadi besar bukan karena pendidikan. Ekonomi penting, tetapi sejarah mengajarkan kita bahwa pendidikanlah yang menjadi pondasi semuanya).

Pendidikan itu Hak, bukan Kewajiban !



Diantara perdebatan tentang sebuah moral di negeri ini, ada hal yang hingga saat ini hanya pada tingkat wacana, yakni PENDIDIKAN GRATIS BERKUALITAS. Walau sudah diamanatkan dalam UUD RI bahwa Pemerintah harus melakukan upaya-upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan melakukan upaya peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan, namun hingga saat ini masih sangat sedikit dukungan nyata pemerintah yang diberikan, baik dalam hal kebijakan maupun pendanaan.

Semakin seringnya guru bantu melakukan aksi agar dapat tetap bekerja sebagai guru, semakin banyaknya tayangan sekolah rusak dalam berbagai media, hingga bermunculannya gejala magis di beberapa sekolah dalam bulan terakhir, memperkuat penggejalaan bahwa pendidikan ternyata masih diabaikan.

Pendidikan itu Bisnis!

Saat ini, baik sekolah negeri (yang harusnya didanai oleh pemerintah) maupun sekolah swasta, bahkan hingga ke tingkat perguruan tinggi dan lembaga pendidikan non-formal, telah menawarkan kualitas pendidikan dengan disetarakan pada biaya pendidikan. Untuk sebuah sekolah plus setingkat SLTP saja, tidak kurang dibutuhkan biaya setara dengan pendidikan S2 di perguruan tinggi negeri.

Di sekolah negeri, dengan dalih ketiadaan biaya, semakin banyak gedung-gedung sekolah yang dibiarkan rubuh. Juga ketika angka ketidaklulusan semakin tinggi disaat ujian nasional, maka ketiadaan fasilitas pembelajaran menjadi sebuah alasan berulang.


4 Kunci Ketenangan Hati



“Aku biasa tenang menjalani hidup ini karena empat hal.

Pertama; Aku tahu bahwa rezekiku tidak akan jatuh ke tangan orang lain, maka hatiku menjadi tenang.


Kedua ; Aku tahu bahwa tugasku tidak akan dikerjakan oleh orang lain, maka aku sibukkan diriku dengannya.


Ketiga ; Aku tahu bahwa Allah selalu melihatku, maka aku malu jika aku jatuhkan diriku dalam Lumpur dosa.


Keempat ; Aku tahu bahwa ajal itu pasti akan dating, maka aku selalu bersiap-siap menantinya. (Imam Hasan Al-Basri)


Kalo boleh aku nambah ne satu lagi yaitu : Aku tahu bahwa jodoh itu di tangan Allah so aku ga’ perlu takut ga dapat jodoh. Asal kita berusaha dan jangan pernah menyerah hingga datang waktu kita mendapatkan jodoh kita. Iya ga……….?

Ketenangan Hati

4 Kunci Ketenangan Hati


“Aku biasa tenang menjalani hidup ini karena empat hal.

Pertama; Aku tahu bahwa rezekiku tidak akan jatuh ke tangan orang lain, maka hatiku menjadi tenang.


Kedua ; Aku tahu bahwa tugasku tidak akan dikerjakan oleh orang lain, maka aku sibukkan diriku dengannya.


Ketiga ; Aku tahu bahwa Allah selalu melihatku, maka aku malu jika aku jatuhkan diriku dalam Lumpur dosa.


Keempat ; Aku tahu bahwa ajal itu pasti akan dating, maka aku selalu bersiap-siap menantinya. (Imam Hasan Al-Basri)


Kalo boleh aku nambah ne satu lagi yaitu : Aku tahu bahwa jodoh itu di tangan Allah so aku ga’ perlu takut ga dapat jodoh. Asal kita berusaha dan jangan pernah menyerah hingga datang waktu kita mendapatkan jodoh kita. Iya ga……….?